PT Pelindo II (Persero) atau IPC memangkas anggaran investasi hingga Rp 1 triliun akibat adanya penurunan perdagangan sebagai imbas wabah Covid 19. Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono, menyebutkan pemotongan anggaran investasi ini terkait investasi yang tidak berdampak langsung kepada pelayanan pelabuhan contohnya seperti renovasi kantor. "Kami akan hold dulu investasi yang tidak memberikan dampak pelayanan, dan kami akan lebih fokus kepada investasi yang berarti. Anggarannya yang jelas diatas Rp 1 triliun," kata Arif dalam konferensi pers virtual, Rabu (20/5/2020).
Ia menyebutkan, bahwa kebutuhan renovasi kantor baik di pusat ataupun cabang memerlukan biaya yang sangat besar. Tapi hal tersebut bukanlah suatu hal yang kebutuhannya mendesak. "Maka dari itu kita hold dulu, karena tidak berkaitan langsung dengan aktivitas proses pelabuhan dan saat ini masih terlihat bagus keadaannya," kata Arif. Arif juga menjelaskan, untuk proyek strategis yang dijalankan Pelindo II tidak mengalami penundaan seperti Pelabuhan Kijing, Kalimantan Barat, dan Jalan tol Cibitung Cilingcing.
"Untuk Pelabuhan Kijing tetap berjalan, dan akan dimulai dua bulan kemudian lalu secara keseluruhan akan dilakukan prosesnya pada tahun depan," ujar Arif. Menurut Arif, proyek ini harus dijalankan, karena melihat Pelabuhan Tanjung Priok sudah hampir 70 persen kapasitasnya dan menurut rule of thumb harus ada tambahan kapasitas pelabuhan. Kemudian untuk proyek jalan tol Cibitung Cilingcing, Arif menjelaskan masih berjalan, hanya saja terhambat dalam urusan pembebasan lahan karena tidak bisa diselesaikan secara virtual dan harus tatap muka langsung.
"Hingga saat ini progres pembebasan lahan untuk jalan tol Cibitung Cilincing sudah mencapai 85 persen dari total keseluruhan wilayah," ujar Arif.