Gubernur Maluku, Murad Ismail tanggapi aksi vandalisme yang berisi tudingan yang menyebut dirinya mafia Covid 19. Murad di hadapan Kapolda Maluku, dan jajaran pemerintahan daerah memastikan tidak berhubungan dengan anggaran yang diperuntukkan untuk penanganan Covid 19. "Tadi saya lihat disana, di sen (atap) depan Universitas Pattimura, ditulis Murad Mafia Covid, biar masyarakat tahu, saya tidak pernah urusan dengan duitnya," jelasnya.
"Namun, saya sudah menyumbang banyak ke gugus tugas," tegas Gubernur saat membuka pencanangan tiang pancang pembangunan Mako Polda Maluku dikawasan Tantui, Jumat pagi (18/9/2020). Purnawirawanperwira tinggi polisiitu bahkan menyatakan telah banyak menyumbang untuk pencegahan dan penanganan Covid 19 di Maluku. Dia merincikan sumbangan yang diberikan untuk mengatasi pandemi mencapai miliaran rupiah.
Katanya, mulai dari pengadaan ventilator, rapid tes, masker, hingga ribuan butir obat yang diklaim dapat menyembuhkan pasien Corona. "Saya sumbang ventilator 11 unit untuk rumah sakit di Maluku, saya sumbang rapid tes 4.800 unit, saya sumbang masker lebih dari 100 ribu lembar, saya sumbang obat dari wuhan ada 1200 dus," ungkapnya. Lanjutnya, bantuan tersebut didapatnya dari teman dan rekanannya di berbagai daerah.
"Semua dari teman teman saya di Jakarta, jadi selama kita bergaul baik, itu pasti kita tidak ditinggal sama teman teman," ujarnya. Mantan Kapolda Maluku itu pun mengaku banyak menolak tawaran dari berbagai pihak selama menjabat sebagai Gubernur maupun saat dulu memimpin Polda Maluku. Baginya, menjadi Gubernur adalah amanah untuk mengabdikan dirinya bagi Maluku.
"Rezeki itu sudah ada alamatnya, tidak mungkin tertukar, jadi tugas kita berusaha dan berdoa," tandasnya. (*)